v3ama_leeya. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MENGAPA HIDROPONIK...???

Istilah menanam menggunakan sistem hidroponik untuk saat ini menjadi sangat populer, karena sistem hidroponik tidak membutuhkan lahan yang banyak. Selain itu, penambahan cairan nutrisi juga tidak perlu dilakukan setiap hari serta kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya cara konvensional yang menggunakan media tanah. Karena hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Kata hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yaitu "hydro" yang berarti air dan "ponics" yang artinya daya atau tenaga atau tenaga kerja. Jadi menanam dengan sistem hidroponik artinya menanam menggunakan media air atau tenaga kerja air. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Jadi, hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.
Inti bertanam secara hidroponik adalah mengalirkan cairan nutrisi ke akar tanaman sehingga dapat tumbuh seperti jika ditanam di tanah. Pada dasarnya dimana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi.
Dalam hidroponik, media tanam berfungsi sebagai penopang/penyangga tumbuhnya tanaman. Media tanam yang digunakan biasanya harus poros dan dapat mempertahankan kelembaban, sedangkan air yang ada merupakan pelarut nutrisi untuk kemudian bisa diserap tanaman. Cairan nutrisi yang digunakan merupakan zat makanan bagi tanaman yaitu air yang dicampur dengan pupuk khusus hidroponik. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, dimana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Beberapa jenis media tanam yang umum digunakan dalam budidaya hidroponik antara lain:
  1. Hidrogel
    Silahkan lihat uraian deskripsi mengenai hidrogel di sini...
    (。◕‿◕。)
    ☾❀☽ Apa Itu Hidrogel...???
    ☾❀☽
    Kegunaan Hidrogel
    ☾❀☽
    Cara Pengolahan Hidrogel
    ☾❀☽
    Tanaman Hidrogel
    ☾❀☽
    Keuntungan Penggunaan Hidrogel
    Hidrogel dan aplikasinya
  2. Rockwool
    Rockwool
    sering juga disebut dengan mineral wool adalah bahan non-organik merupakan salah satu media tanam hidroponik yang paling banyak digunakan oleh petani atau hobis hidroponik, khususnya di Indonesia. Rockwool sejenis fiber yang memiliki rongga-rongga dengan diameter umumnya antara 6-10 mikrometer yang menyerupai busa, memiliki serabut-serabut halus, dan bobotnya sangat ringan. Busa ini terbentuk dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu sangat tinggi hingga meleleh, kemudian mencair dan terbentuklah serat-serat halus. Dalam proses produksinya, hasil pemanasan ini menghasilkan lempengan atau blok-blok rockwool dengan ukuran besar. Lempengan atau blok besar ini kemudian dipotong-potong dan dibentuk disesuaikan dengan tujuan dan fungsinya sebagai media tanam hidroponik. Di pasaran (khususnya pasar Eropa dan Amerika), dapat ditemukan rockwool dengan berbagai ukuran serta bentuk.
    Dalam budidaya hidroponik, rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman sehingga biasa digunakan untuk media tanam sejak saat penyemaian hingga panen.

    Rockwool dan aplikasinya

  3. Cocopeat
    Cocopeat merupakan media tanam organik yang terbuat dari serbuk sabut kelapa. Karena bersifat organik, maka bisa dikatakan cocopeat adalah media tanam yang ramah lingkungan. Cocopeat merupakan media tanam yang memiliki daya serap air yang sangat tinggi, memiliki rentang pH antara 5
    .0-6.8 dan cukup stabil, sehingga bagus untuk pertumbuhan perakaran. Dalam penggunaannya, biasanya cocopeat dicampur dengan media tanam lain seperti sekam bakar dengan perbandingan 50:50. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mempertinggi aerasi pada media tanam, karena daya serap air cocopeat sangat besar sehingga tingkat aerasi kecil. Tingkat aerasi ini berfungsi agar akar dapat bernafas (menyerap oksigen) lebih baik. Cocopeat sangat baik digunakan untuk menyemai biji tumbuhan.
    Cocopeat dan aplikasinya

  4. Hydroton
    Hydroton merupakan media tanam hidroponik yang terbuat dari bahan dasar lempung yang dipanaskan, berbentuk bulatan-bulatan dengan ukuran bervariasi antara
    1 - 2.5 cm. Dalam bulatan-bulatan ini terdapat pori-pori yang dapat menyerap air (nutrisi) sehingga dapat menjaga ketersediaan nutrisi untuk tanaman. Hydroton memiliki pH netral dan stabil dengan bentuk yang bulat (tidak bersudut) maka dapat mengurangi resiko merusak akar, serta ruang antar bulatan-bulatan ini bagus untuk ketersediaan oksigen bagi akar. Hydroton dapat dipakai berulang-ulang, cukup dicuci saja dari kotoran/lumut/alga jika akan digunakan untuk penanaman selanjutnya.
    Hydroton dan aplikasinya

  5. Sekam Bakar
    Sekam bakar merupakan salah satu media tanam yang sering dan umum dipakai, tidak hanya untuk budidaya hidroponik saja tetapi juga untuk budidaya-budidaya tanaman dalam pot. Media tanam ini mudah kita temui karena bahan baku ampas padi yang mudah didapatkan
    , selain itu harganya pun sangat ekonomis sehingga terjangkau sekali. Media ini mampu memberikan hasil terbaik untuk memproduksi sayur mayur dan pembibitan bermacam tanaman karena memiliki daya ikat air yang cukup bagus serta aerasi yang baik, serta merupakan media tanam organik sehingga ramah lingkungan dan pH netral yang bagus untuk perakaran tanaman. Dalam penggunaannya pada budidaya hidroponik, sekam bakar sering dicampur dengan cocopeat.
    Sekam bakar dan aplikasinya

  6. Perlite
    Perlite merupakan media tanam yang dibuat dari batuan silika
    berupa kaca vulkanik amorf yang dipanaskan pada suhu tinggi yang memiliki kandungan air relatif tinggi, biasanya dibentuk oleh hidrasi obsidian yang mana cocok untuk penetasan telur hewan dan mepercepat pertumbuhan tanaman dari bijinya. Perlite memiliki aerasi yang bagus, pH netral, dan bobot yang sangat ringan (mirip busa/styrofoam). Karena perlite memiliki daya serap air yang cukup baik sehingga bagus untuk perakaran. Dalam penggunaannya, biasa dicampur dengan media tanam lain seperti cocopeat atau vermiculite dengan perbandingan tertentu.

    Perlite dan aplikasinya

  7. Vermiculite
    Vermiculite memiliki sifat yang hampir sama dengan perlite, terbuat dari batuan yang dipanaskan pada suhu tinggi. Tetapi vermiculite memiliki daya serap air lebih tinggi dan bobot lebih berat dari perlite. Dalam penggunaannya, biasa dicampur dengan perlite dengan perbandingan tertentu.
    Vermiculite dan aplikasinya

  8. Pumice
    Pumice berasal dari batuan basalt yang terdapat dipantai akibat dari letusan gunung merapi beratus tahun sebelumnya.

    Pumice dan aplikasinya

  9. Pasir
    Pasir bisa juga untuk pembenihan tanaman pantai dan pegunungan, contoh di pantai yaitu seperti tanaman buah kelapa dan biji kacang sand bean.
    Pasir dan aplikasinya

  10. Kerikil
    Kerikil
    dapat digunakan untuk penanaman di dalam rumah jika ingin menambah kesan keindahan interior rumah. Tanaman yang dapat ditanam dengan media kerikil hanya tanaman yang tahan terhadap air atau kebutuhan airnya tinggi.

    Kerikil dan aplikasinya


  11. Serbuk Kayu
    Biasanya serbuk kayu digunakan sebagai media tanam untuk tanaman yang memerlukan kelembaban yang tinggi, misalnya jamur.

    Serbuk kayu dan aplikasinya


Syarat media tanam yang baik untuk tanaman adalah sebagai berikut:
✿ Memiliki rasio menahan air dan udara yang baik.
✿ Memiliki pH stabil (antara 5.5 - 6.5).
✿ Bisa dibasahi kembali setelah kering (bisa digunakan kembali, berulang-ulang kali, tidak cepat rusak) 
✿ Murah dan mudah didapat.
✿ Cukup ringan sehingga tidak menyulitkan transportasi pendistribusian.
     

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Iwan mengatakan...

Artikel yang sangat bermanfaat membahas media substrate untuk bertanam secara hidroponk. Kami minta ijin untuk menambahkan informasi produk.

PT Esparindo Dayamegah selaku distributor resmi Hydroton di Indonesia menyatakan bahwa Hydroton telah berhenti diproduksi oleh pabriknya di Jerman pada tahun 2013. Pengganti Hydroton adalah produk Hydro dari Gold Label yang berasal dari Belanda dengan harga yang lebih kompetitif. Informasi lengkap dapat dilihat di:
http://mediatanamanhidroponik.blogspot.co.id/